PWkab.com – Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia Republik Indonesia (Menkomdigi RI) Meutya Hafid mengatakan program siswa dimasukan ke Barak Militer merupakan langkah strategis dalam merespons tantangan zaman.
Hal tersebut disampaikan Meutya Hafid saat mengunjungi lokasi pendidikan karakter pelajar Purwakarta, di Barak Militer Resimen Artileri Medan 1/Sthira Yudha ,Jalan Raya Sadang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, pada Rabu 14 Mei 2025.
Menurut Meutya Hafid program siswa dimasukan ke Barak Militer, selain untuk merespons tantangan zaman juga untuk mengantisipasi pengaruh negatif dari dunia digital dan permainan daring (game online).
Baca Juga: Anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Jadi Anak Asuh Dedi Mulyadi, Jamin Pendidikan Hingga Kuliah
Selain itu, dia menyoroti perlunya pengaturan usia dan durasi penggunaan game online, terutama bagi anak di bawah usia 18 tahun, guna mencegah dampak buruk terhadap perkembangan karakter.
“Jawa Barat menjadi daerah percontohan, dan program ini tidak melanggar aturan karena sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional,” kata Meutya.
Menurutnya, melalui program pendidikan karakter ini, pemerintah berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan fisik, serta memiliki karakter kuat dalam menghadapi tantangan masa depan.
Baca Juga: 27 Rute Bus Shalawat Jemaah Haji Indonesia Menuju Masjidil Haram
“Ini merupakan bagian dari upaya penguatan perilaku anak melalui sinergi antara pusat dan daerah,” ungkapnya.
Adapun, dalam kunjungan Menkomdigi ke Purwakarta langsung disambut Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi dan Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa Om Zein.