Pada kesempatan itu Menkomdigi Meutya Hafid mengatakan pentingnya pembentukan karakter serta penguatan mental dan fisik generasi muda.
Melalui program pendidikan karakter ini, pemerintah berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan fisik, serta memiliki karakter kuat dalam menghadapi tantangan masa depan.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan bahwa program ini semula dijadwalkan berakhir pada hari tersebut. Namun, karena gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Purwakarta di Jalan Purnawarman, Kelurahan Sindangkasih, masih dalam proses renovasi, pelatihan diperpanjang di barak militer.
Baca Juga: PPIH Siapkan Bus Khusus Untuk Jemaah Haji dari Madinah ke Makkah
“Toilet sedang diperbaiki, gedung dicat ulang, dan lingkungan dibersihkan. Setelah rampung, kegiatan akademik akan dilanjutkan di SKB. Para pelatih dari barak juga akan menjadi pendamping bagi para guru,” kata Gubernur Jabar yang akrab disapa KDM.
Para pelajar, kata dia, akan mulai dipindahkan ke mess baru pada Minggu mendatang dan akan mengikuti kegiatan olahraga sesuai minat masing-masing, seperti sepak bola dan bulu tangkis.
Menanggapi polemik yang sempat mencuat di DPR RI terkait program ini, Dedi menegaskan bahwa seluruh peserta mengikuti pelatihan atas rekomendasi dan persetujuan orang tua mereka.
“Mereka dikirim ke sini atas dasar permintaan orang tua. Jadi, jika ada yang merasa dirugikan, seharusnya itu anaknya sendiri, bukan pihak lain,” pungkas KDM. ***