PWkab.com – Himpunan Mahasiswa Hukum (Himakum) Universitas Islam Dr. Khez Muttaqien (Unismu) Purwakarta, melalui Ketua Himakum Alliansyah, melakukan audiensi dan silaturahmi dengan Wakil Bupati (Wabup) Purwakarta, Abang Ijo Hapidin. Minggu (01/06/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas isu-isu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Purwakarta, sekaligus menyoroti 100 hari kerja Wakil Bupati dan Wakil Bupati.
Alliansyah mengungkapkan bahwa respons Wakil Bupati sangat positif. Ia mengapresiasi program-program yang telah dicanangkan, khususnya yang berkaitan dengan ekonomi dan pendidikan.
“Alhamdulillah, respon Pak Wabup itu sangat baik, sangat bagus,” ujar Alliansyah, Minggu (01/06/2025).
Ia menambahkan bahwa program Wakil Bupati terkait ketahanan pangan, baik hewani maupun nabati, dinilai sangat relevan dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Meski demikian, Alliansyah menyadari bahwa 100 hari kerja adalah waktu yang singkat untuk menuntaskan semua program.
“Dalam 100 hari kerja mungkin belum bisa program semua tuntas. Mungkin untuk ke depannya bertahaplah,” katanya.
Harapan Himakum Unismu untuk Purwakarta memiliki harapan besar terhadap kemajuan Purwakarta.
Terkait infrastruktur, Alliansyah menyebut bahwa persoalan ini telah terjawab oleh Wakil Bupati, di mana perbaikan akan diupayakan.
“Harapan ke depannya dari 100 hari kerja ini bisa lebih maksimal, terus bekerja sama dengan antar lini, maupun itu dengan mahasiswa dan organisasi-organisasi yang lain untuk membangun Purwakarta yang istimewa,” tegas Alliansyah.
Salah satu program menarik yang menjadi sorotan Himakum adalah program ekonomi yang berfokus pada ketahanan pangan.
Program ini dinilai sangat tepat karena langsung menyentuh dan dirasakan oleh masyarakat.
Tantangan Pendidikan dan Harapan Mahasiswa
Dari sudut pandang mahasiswa, Alliansyah menyoroti masalah pendidikan yang belum merata di Purwakarta.
Ia mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang kesulitan mengakses pendidikan tinggi karena biaya yang mahal.
“Masih banyak orang-orang yang tidak bisa menjangkau perkuliahan karena biaya tadi itu,” keluhnya.
Alliansyah mencontohkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang bisa mencapai Rp5 juta per semester, dianggap sangat memberatkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Sangat memberatkan bagi masyarakat yang tinggal di daerah,” imbuhnya.
Himakum berharap ke depannya ada upaya untuk meringankan biaya perkuliahan bagi mahasiswa di Purwakarta.
Pertemuan ini juga menjadi lebih personal karena Alliiansyah dan Wakil Bupati ternyata berasal dari angkatan yang sama.***